Jumat, 11 Juli 2014

Segarnya Gempol Pleret yang Berisarat


lifestyle.kompasiana.com


SOLO - Ketidak sempurnaan dirinya tidak membuat semangat kerja pria berusia sekitar 30 tahun ini berkurang sedikit pun. Suci Adi Irawan adalah salah satu pedagang es dawet gempol pleret yang ada di Kota Solo. Es dawet gempol pleret merupakan salah satu kuliner asli Solo yang sudah jarang ditemui di Kota Solo.Adi biasanya menjajakan dagangannya menggunakan gerobak dorong di samping Stadion Manahan Solo tepatnya di depan SMP N 1 Surakarta. Tepat pukul 10.30 Adi sudah berada di tempat ia biasa berdagang.
Saat berjualan Adi biasanya membawa gerobak lengkap dengan gentong-gentong tanah yang masing-masing berisi cendol, air gula, dan mutiara. Terdapat termos besar yang Adi gunakan untuk wadah air santan dan es batu. Sedangkan gempol dan pleretnya Adi beri wadah besek yang di tutup menggunakan plastik. Tidak lupa juga Adi selalu membawa ember untuk mencuci mangkuk-mangkuk bekas pelanggannya.
Laki-laki yang bertempat tinggal di daerah Jurug, Palur ini hanya bisa berjualan dengan menggunakan bahasa isarat saja. Namun dengan keterbatasan ini masih banyak pembeli yang menyukai es dawet gempol pleret hasil racikannya. Buktinya ia dapat mengantongi untung Rp 300.000 per minggunya. Ia tutup sekitar pukul 15.30 untuk pulang melaksanakan sholat dan membersihkan diri.
Adi selalu berdagang sendiri tanpa di bantu orang lain. Hanya sesekali saja meminta bantuan petugas parkir yang ada di dekatnya untuk mengartikan pesanan pelanggannya.Dimas Anggara (20) yang merupakan petugas parkir yang sudah di anggap teman oleh Adi. Ketika tim kulilo temui mereka berdua sangat ramah dan menerima tim kulilo dengan senang hati.
Saat tim kulilo tanyakan soal umur pada Sabtu (21/06/2014) Dimas selaku penerjemah mengatakan, “Dia malu dan lupa umurnya berapa karena tidak memiliki KTP. Masih banyak kok yang jual gempol pleret selain dia di Kota Solo ini.” tuturnya mengartikan bahasa isarat dari Adi.
Es dawet gempol pleret racikan Adi tidak kalah dengan es gempol pleret yang di jual oleh pedagang lainnya. Rasanya unik perpaduan dari rasa gurih, manis namun juga menyegarkan. Es gempol pleret racikan Adi terdiri dari cendol, mutiara, gempol, pleret, dan selasih yang disiram dengan air santan dingin yang bercampur es batu dan air gula jawa.Es ini disajikan dalam mangkuk yang terbuat dari tanah liat yang membuatnya unik dan berbeda dengan yang lain. Seporsinya Adi jual dengan harga Rp 5.000. (Iis)

1 komentar:

  1. Background sayuran berwarna hijau, sementara tulisan yang disamping warna kuning ya jadi gak keliatan dan kebaca.kok gak pake background aneka jenis makanan solo. Secara keseluruhan tulisan menarik, ada informasi baru :) lanjutkan ya blognya

    BalasHapus