lifestyle.kompasiana.com
SOLO - Ketidak sempurnaan dirinya tidak membuat semangat
kerja pria berusia sekitar 30 tahun ini berkurang sedikit pun. Suci Adi Irawan
adalah salah satu pedagang es dawet gempol pleret
yang ada di Kota Solo. Es dawet gempol pleret
merupakan salah satu kuliner asli Solo yang sudah jarang ditemui di Kota
Solo.Adi biasanya menjajakan dagangannya menggunakan gerobak dorong di samping
Stadion Manahan Solo tepatnya di depan SMP N 1 Surakarta. Tepat pukul 10.30 Adi
sudah berada di tempat ia biasa berdagang.
Saat berjualan Adi biasanya membawa gerobak lengkap
dengan gentong-gentong tanah yang masing-masing berisi cendol, air gula, dan
mutiara. Terdapat termos besar yang Adi gunakan untuk wadah air santan dan es
batu. Sedangkan gempol dan pleretnya
Adi beri wadah besek yang di tutup
menggunakan plastik. Tidak lupa juga Adi selalu membawa ember untuk mencuci
mangkuk-mangkuk bekas pelanggannya.
Laki-laki yang bertempat tinggal di daerah Jurug,
Palur ini hanya bisa berjualan dengan menggunakan bahasa isarat saja. Namun
dengan keterbatasan ini masih banyak pembeli yang menyukai es dawet gempol
pleret hasil racikannya. Buktinya ia dapat mengantongi untung Rp 300.000 per
minggunya. Ia tutup sekitar pukul 15.30 untuk pulang melaksanakan sholat dan
membersihkan diri.
Adi selalu berdagang sendiri tanpa di bantu orang
lain. Hanya sesekali saja meminta bantuan petugas parkir yang ada di dekatnya
untuk mengartikan pesanan pelanggannya.Dimas Anggara (20) yang merupakan
petugas parkir yang sudah di anggap teman oleh Adi. Ketika tim kulilo temui
mereka berdua sangat ramah dan menerima tim kulilo dengan senang hati.
Saat tim kulilo tanyakan soal umur pada Sabtu (21/06/2014)
Dimas selaku penerjemah mengatakan, “Dia malu dan lupa umurnya berapa karena
tidak memiliki KTP. Masih banyak kok yang jual gempol pleret selain dia di Kota Solo ini.” tuturnya mengartikan bahasa
isarat dari Adi.
Es dawet gempol pleret
racikan Adi tidak kalah dengan es gempol pleret yang di jual oleh pedagang
lainnya. Rasanya unik perpaduan dari rasa gurih, manis namun juga menyegarkan.
Es gempol pleret racikan Adi terdiri dari cendol, mutiara, gempol, pleret, dan selasih yang disiram dengan
air santan dingin yang bercampur es batu dan air gula jawa.Es ini disajikan
dalam mangkuk yang terbuat dari tanah liat yang membuatnya unik dan berbeda
dengan yang lain. Seporsinya Adi jual dengan harga Rp 5.000.
(Iis)
Background sayuran berwarna hijau, sementara tulisan yang disamping warna kuning ya jadi gak keliatan dan kebaca.kok gak pake background aneka jenis makanan solo. Secara keseluruhan tulisan menarik, ada informasi baru :) lanjutkan ya blognya
BalasHapus